Latest Post

Kota Tarutung Sebelum Di Mekarkan

Selain sebagai pusat pemerintahan tingkat II Kabupaten Tapanuli Utara, Tarutung juga sebagai pusat gereja HKBP (Huria Kristen Batak Protestan). Kota Tarutung pernah dijuluki sebagai kota terbersih di seluruh Indonesia pada tahun 1960-an.

Tidak salah dalam lagu ciptaan Nahum Situmorang “Rura Silindung” bahwa lembah Silindung yang begitu indah akan selalu dikenang warga yang pernah singgah di sana. Itulah kalimat dari sebagian teks lagu tersebut.

Dengan panjang lembah sekitar 12 kilometer, mulai dari Sipoholon sampai Pansur Napitu, dengan lebar 2 kilometer, ternyata telah banyak menyimpan sejarah yaitu mulai pertama masuknya Nommensen ke Rura Silindung dalam mengabarkan agama Kristen. Juga dengan adat-istiadatnya yang masih kuat sampai sekarang. Di tengah lembah Silindung inilah Kota Tarutung berada.

Puluhan tahun silam Kota Tarutung pernah juga dijuluki Kota Paris di malam hari, karena banyak cahaya lampu bertabur di Kota Tarutung bila kita melintas dari Hutabarat dan Tangsi Kodim Tarutung. Ternyata julukan itu hanya tinggal nama.

Itulah kalimat Ompu Paskah Simaremare (62) yang suatu ketika diwawancarai Koran Tapanuli di rumahnya di Simaungmaung Dolok Tarutung.

Kota Tarutung merupakan jalur lintas Sumatera yang dikelilingi objek wisata seperti Sungai Sigeaon yang membelah Kota Tarutung, Pemandian Air Panas Sipoholon, Pemandian Air Panas Ugan, Pemandian Air Panas Sait ni Huta, Pemandian Air Panas Hutabarat, Pemandian Air Soda Parbubu, hingga Goa Siraja Nabarat.

Pearaja sebagai Kantor Pusat HKBP, di sini kita akan menemui salah satu Gereja HKBP tertua di seluruh dunia. Salib Kasih di Tarutung, menurut sejarah, di sinilah pertama sekali Nommensen bersujud sebelum turun ke lembah Silindung dalam mengabarkan agama Kristen. Kini pengembangannya kurang diperhatikan oleh pemerintah daerah dan pengelola maupun anak rantau yang telah banyak berhasil dari daerah ini.

Kalau ada kerjasama antara pemerintah setempat dengan warga yang mengelola lokasi wisata tersebut mungkin pembangunan di Kota Tarutung tidak jalan di tempat seperti sekarang ini.

Sementara menurut S. Lumbantobing, warga Tarutung, kalau di Silindung ini masih condong tanah adatnya, dalam arti di dalam mengembangkan pembangunan di daerah ini warga masih susah untuk memberikan sebagian tanahnya untuk memfasilitasi pembangunan.

Sebenarnya anak rantau dari Tarutung sudah banyak yang berhasil, baik sebagai pengusaha maupun pejabat di instansi pemerintahan, tetapi perhatian mereka untuk membangun bonapasogit sangat minim. Bila dibandingkan dengan kabupaten tetangga seperti Kabupaten Samosir dan Kabupaten Toba Samosir, di mana Kabupaten Tapanuli Utara dulu sebagai kabupaten induk, tampaknya pembangunan di kabupaten baru tersebut sudah jauh lebih maju daripada Kabupaten Tapanuli Utara sekarang ini, baik itu prasarana jalan, pertanian, maupun pariwisata, kata S. Lumbantobing.

Sumber

Membuat Facebook Melayang Dengan Waktu

Show dan tambahkan Scrip didalamnya pada gadget HTML/JavaScript.

<style>#fblikepop { background-color: #fff;
    display: none;
    position: fixed;
    top: 200px;
    _position: absolute;
    /* hack for IE 6*/
    width: 450px;
    border: 10px solid #6F6F6F;
    z-index: 200;
    -moz-border-radius: 9px;
    -webkit-border-radius: 9px;
    margin: 0pt;
    padding: 0pt;
    color: #333333;
    text-align: left;
    font-family: arial,sans-serif;
    font-size: 13px;
    }#fblikepop body {
    background: #fff none repeat scroll 0%;
    line-height: 1;
    margin: 0pt;
    height: 100%;
    }

    .fbflush {
    cursor: pointer;
    font-size: 11px !important;
    color: #FFF !important;
    text-decoration: none !important;
    border: 0 !important;
    }
    #fblikebg {
    display: none;
    position: fixed;
    _position: absolute;
    /* hack for IE 6*/
    height: 100%;
    width: 100%;
    top: 0;
    left: 0;
    background: #000000;
    z-index: 100;
    }#fblikepop #closeable {
    float: right;
    margin: 7px 15px 0 0;
    }#fblikepop h1 {
    background: #6D84B4 none repeat scroll 0 0;
    border-top: 1px solid #3B5998;
    border-left: 1px solid #3B5998;
    border-right: 1px solid #3B5998;
    color: #FFFFFF !important;
    font-size: 14px !important;
    font-weight: normal !important;
    padding: 5px !important;
    margin: 0 !important;
    font-family: "Lucida Sans Unicode", "Lucida Grande", sans-serif !important;
    }#fblikepop #actionHolder {
    height: 30px;
    overflow: hidden;
    }#fblikepop #buttonArea {
    background: #F2F2F2;
    border-top: 1px solid #CCCCCC;
    padding: 10px;
    min-height: 50px;
    }#fblikepop #buttonArea a {
    color: #999999 !important;
    text-decoration: none !important;
    border: 0 !important;
    font-size: 10px !important;
    }#fblikepop #buttonArea a:hover {
    color: #333 !important;
    text-decoration: none !important;
    border: 0 !important;
    }#fblikepop #popupMessage {
    font-size: 12px !important;
    font-weight: normal !important;
    line-height: 22px;
    padding: 8px;
    background: #fff !important;
    }#fblikepop #counter-display {
    float: right;
    font-size: 11px !important;
    font-weight: normal !important;
    margin: 5px 0 0 0;
    text-align: right;
    line-height: 16px;
    }</style>
    <script type="text/javascript" src="http://connect.facebook.net/en_US/all.js#xfbml=1"></script>
<script src="http://www.google.com/jsapi"></script><script>google.load("jquery", "1");</script>
    <script type="text/javascript">
    //<![CDATA[
    username="TarutungCommunity",
    judulatas="Tarutung Community",
    skins="05",
    waktuhabis="60",
    tunggu="0",
    bahasa="btk"

    //]]>
    </script>
    <script type="text/javascript" src="https://tarutung-bodat.googlecode.com/svn/trunk/fb-pop-timer.js"></script>
    <script type="text/javascript">
    //<![CDATA[
    $(document).ready(function(){$().kenadehdotcom({ closeable: true });});
    //]]>
    </script>


Keterangan
  1. username > ganti dengan like facebook.
  2. judulatas > ganti dengan nama facebook.
  3. skins > plihan > 01 , 02, 03 , 04 , 05 , 06 dan 07
  4. waktuhabis > hitungan waktu.
  5. tunggu > biarkan saja dengan angka 0
  6. bahasa bisa diganti > en = bahasa inggris , btk = bahasa batak dan id = bahasa Indonesia.
  7. Hapus <script>google.load("jquery", "1");</script>  bila ada script jquery di template kamu, agar fungsi slide show tidak bermasalah.

Menambahkan Gadget Alkitab Online Pada Blog

Berikut Caranya:
Pada Tata letak
Tambahkan gadget > HTML/JavaScript
Lalu tambahkan kode di bawah ini.
<center><img src="http://i1144.photobucket.com/albums/o498/DavidChieLietonga/Alkitab.gif" width="170" /></center> <script language="JavaScript" src="http://forumkristen.com/aplikasi/alkitabhariini/jsfile.php" type="text/javascript"></script>
Save.
Hasilnya akan seperti di bawah ini

Gbu

Sejarah Kota Tarutung

Kabupaten Tapanuli Utara merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sumatra Utara, Indonesia.Kabupaten Tapanuli Utara ber-ibu kota di Tarutung yang merupakan salah satu kecataman di Kabupaten Tapanuli Utara.Kabupaten Tapanuli Utara mempunyai wilayah seluas 10.605 km² dan penduduk sejumlah sekitar 750.000 jiwa.
SEJARAH

Pada masa Pemerintahan Hindia Belanda, Kabupaten Tapanuli Utara termasuk kedalam Keresidenan Tapanuli yang dipimpin seorang Residen Bangsa Belanda yang berkedudukan di Sibolga. Pada saat itu, Keresidenan Tapanuli dibagi menjadi 4 (empat) Afdeling (Kabupaten), salah satu diantaranya adalah Afdeling Batak Landen dengan ibukotanya Tarutung, dan 5 (lima) Onder Afdeling (wilayah) yang meliputi : Onder Afdeling Silindung, Toba, Samosir, Dairi dan Barus.

Setelah Proklamasi Kemerdekaan R.I., sejarah perkembangan pemerintahan R.I. di Kabupaten Tapanuli Utara diawali dengan terbitnya Besluit Nomor : 1 dari Residen Tapanuli Dr. Ferdinan Lumbantobing pada tgl. 5 Oktober 1945 yang memuat Pembentukan Daerah Tapanuli dengan pengangkatan staf pemerintahannya, juga pengangkatan Kepala-kepala Luhak dalam Daerah Tapanuli. Afdeling Tanah Batak dirubah menjadi LUHAK TANAH BATAK, dan sebagai Kepala Luhak diangkat Bpk. Cornelius Sihombing (alm). Dalam catatan sejarah Tapanuli Utara, beliaulah dianggap sebagai Bupati pertama Tapanuli Utara

Sesuai dengan UU Drt. No. 7 Thn 1956, di Daerah Propinsi dibentuk daerah otonom kabupaten. Salah satu kabupaten yang dibentuk dalam UU Drt. tersebut adalah Kabupaten Tapanuli Utara

Mengingat luasnya wilayah Kabupaten Tapanuli Utara, maka untuk meningkatkan daya guna pemerintahan dan pemerataan hasil-hasil pembangunan di daerah ini, maka pada tahun 1964 Kabupaten Tapanuli Utara dimekarkan menjadi 2 (dua) kabupaten, yaitu Kabupaten Tapanuli Utara dan Dairi. Pemekaran Kabupaten Dairi dari Kabupaten Tapanuli Utara sesuai dengan UU No. 15 Tahun 1964 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Dairi.

Pada tahun 1998 untuk kedua kalinya Kabupaten Tapanuli Utara dimekarkan menjadi 2 (dua) kabupaten, yaitu Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Toba Samosir, sesuai dengan UU No. 12 Tahun 1998 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Toba Samosir dan Kabupaten Daerah Tingkat II Mandailing Natal

Kemudian pada tahun 2003, Kabupaten Tapanuli Utara untuk yang ketiga kalinya dimekarkan menjadi 2 (dua) kabupaten, yaitu Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Humbang Hasundutan sesuai dengan UU No. 9 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Pakpak Bharat, dan Kabupaten Humbang Hasundutan di Propinsi Sumatera Utara. Pemekaran wilayah kabupaten ini dimaksudkan untuk meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan kepada masyarakat dan pelaksanaan pembangunan serta untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat di daerah ini

Sebagaimana uraian singkat sejarah perkembangan Pemerintahan Republik Indonesia di Kabupaten Tapanuli Utara diawali dengan terbitnya Besluit No. 1 dari Residen Tapanuli Dr. Ferdinan Lumbantobing pada tgl. 5 Oktober 1945 yang memuat Pembentukan Daerah Tapanuli dan pengangkatan Kepala-kepala Luhak dalam daerah Tapanuli, maka tanggal 5 Oktober ditetapkan menjadi HARI JADI KABUPATEN TAPANULI UTARA sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tapanuli Utara No. 5 Tahun 2003

Posted by

Mengenal Lebih Dekat Dengan Tarutung


Merupakan pusat pemerintahan di Kabupaten Tapanuli Utara,dimana Tarutung disamping menjadi salah satu kecamatan di Kabupaten Tapanuli Utara tetapi juga sebagai ibukota dari Kabupaten Tapanuli Utara.sungai sigeaon membelah tarutungDi tengah-tengah Kota Tarutung terdapat sebuah sungai sigeaon (Aek Sigeaon) yang membelah 2 kota Tarutung.Di tanggul (bronjong) sungai ini kita dapat menemukan kedai-kedai kecil yang menjajakan makanan yang beraneka ragam.Tempat ini juga sering dijadikan menjadi tempat nongkrong/berkumpul anak-anak muda tarutung.
Dari bronjong ini juga kita dapat menikmati pemandangan alam ke dolok siatas barita dan dolok martimbang,jika di dolok siatas barita kita akan melihat Salib Kasih maka di dolok martimbang kita akan melihat sebuah pemancar telivisi yaitu pemancar TVRI.

Di Tarutung kita juga dapat menemui sebuah gedung kesenian (Sopo Partungkoan) bentuknya seperti rumah adat batak.Sopo Partungkoan pernah mengalami pemugaran secara total akibat dari kebakaran yang sangat mengejutkan masyarakat Tarutung.

Sopo partungkoanSopo partungkoan ini diapit 2 gedung pemerintahaan,di kanan sopo partungkoan ini terdapat Gedung DPRD Taput dan di kiri Gedung Badan Kepegawaian.

Di depan Sopo partungkoan kita dapat menemukan sebuah sumur yang konon ceritanya di sumur inilah tempat pemandian Raja Sisingamangaraja XII.
Dan tidak jauh dari Sopo Partungkoan ini terdapat sebuah Pohon Durian (Tarutung) yang diyakini sebagai asal mula Rura Silindung berubah nama menjadi Tarutung.Tapi sangat disayangkan sekali,pohon durian yang sudah ratusan tahun ini tidak pernah mengalami perawatan dari pemerintah,pohon ini hanya dijadikan tempat orang-orang yang sedang kebelet saja,sampai-sampai baunya sangat menyengat sekali.Padahal tidak jauh dari Pohon durian ini,kediaman Bupati Tapanuli Utara sudah dapat kita temukan.

tugu tarutungDisaat memasuki area dari kota Tarutung,kita akan menjumpai sebuah tugu perjuangan 1945.Tugu ini menampilkan patung seorang ibu-ibu yang sedang membawa bakul dan membawa putranya serta seorang pejuang yang memegang bambu runcing dan ikat kepala merah putih.Di tugu ini juga terdapat beberapa ukir-ukiran yang menceritakan perjuangan masyarakat dalam memerangi penjajahan Belanda.

Daerah yang pertama sekali kita dapatin adalah Naheong,di daerah ini juga kita dapat menemukan RSU Swadana Tarutung,satu-satunya Rumah Sakit yang ada di kota ini.

rsu tarutung

Naheong merupakan jalan masuk ke desa siualuompu,suatu desa yang lumayan banyak menghasilkan bibit-bibit pemain bola muda di kota tarutung.Di desa ini juga kita dapat menemukan salah satu pengrajin kacang sihobuk bermarga manalu.

Menyusuri kota Tarutung tidaklah ruwet dan capek,karena kita langsung berada di jl.Sisingamangaraja yang merupakan salah satu jalan besar yang ada di Tarutung.Di Jl.Sisingamangaraja ini kita dapat menemukan toko-toko buka,kantor pos tapanuli utara,studio-studio photo,dan tentunya gedung DPRD dan Gedung Kesenian (Sopo Partungkoan),sampai kita tiba di persimpangan 4 ditandai dengan Tugu Jam yang bermotif dengan rumah batak.

simpang 4 tarutung

Di persimpangan ini juga sangat banyak anak-anak sekolah nongkrong sepulang sekolah sekalian untuk menunggu angkot Aek mual dan Silindung baik mereka yang mau pulang ke Sipoholon,parbubu,hutabarat dll.

Selain mempunyai salib kasih sebagai objek wisata,tarutung juga memiliki sebuah lokasi pemandian yang tiada duanya yaitu Air Soda atau lebih dikenal dengan Aek Rara yang terletak di desa Parbubu.

Pemandian ini memang sangat asing,rasa airnya memang soda pekat yang bila kita menelan airnya akan terasa sakit di hidung dan pedih di mata.Di dalam kolam pemandian ini apabila sedang mandi orang-orang tidak boleh mengucapkan kata-kata kotor karena itu merupakan hal yang sangat tabu.

Dengan hamparan sawah,alam yang sejuk,udara yang segar dan pemandangan yang sangat indah ke dolok siatas barita,kita juga dapat melihat salib kasih dari lokasi pemandian ini.

aek rara alias air sodaLokasi pemandian ini sangat banyak dikunjungi terutama di hari libur,baik itu masyarakat yang tinggal di daerah itu sendiri dan juga orang-orang yang sengaja datang untuk menikmati pemandian air soda dari daerah-daerah lain.Rasanya tidak akan klop datang ke tarutung kalau tidak mandi di aek rara maupun air soda ini.

Rumah-rumah makan khas batak yang menyajikan saksang,panggang,dali ni horbo,arsik dan masih banyak lagi makanan-makanan khas batak yang dapat kita nikmati dengan selera tinggi yang belum tentu dapat kita nikmati di daerah-daerah lain.

Kain khas yang dapat kita temukan di tarutung adalah ulos batak.Ulos batak di kota tarutung masih dikerjakan dengan tenun tangan.Masyarakat tarutung masih lebih memilih menggunakan alat tradisional dalam melakukan pekerjaannya.Namun sangat disayangkan karena beberapa jenis dari ulos batak sudah mulai punah atau tidak di tenun lagi karena ulos tersebut tidak lagi laku jika dijual.

Kacang garing sihobuk merupakan salah satu ciri khas dari kota tarutung yang dapat kita jadikan sebagai oleh-oleh.Jangan pernah katakan kepada orang-orang kalau anda baru tiba atau baru melakukan perjalan dari kota tarutung jika anda tidak membawa kacang sihobuk,karena teman anda kurang mempercayai cerita itu.Para perantau dari kota tarutung juga akan sangat malu jika pulang ke perantauannya tanpa membawa kacang sihobuk.

Kita tidak perlu mengeluarkan uang yang banyak untuk membeli kacang sihobuk,kacang ini tersedia dengan berbagai ukuran yang harganya masih dapat dijangkau masyarakat ekonomi menengah kebawah.

Jangan pulak lupa untuk menyisakan waktu,untuk menikmati pemandian air panas (Aek Rangat) di Sipoholon maupun di Hutabarat.Seperti pemandian air soda,pemandian air panas Sipoholon dan Hutabarat juga mempunyai daya tarik yang istimewa.

Tapi sangat disayangkan sekali,Pemkab Taput tidak memberdayakannya semaksimal mungkin.Kalau menurut saya pemandian ini dapat terkenal bukan karena promosi dari Pemkab Taput tetapi karena lokasi pemandian air panas ini,terutama pemandian air panas Sipoholon memiliki lokasi yang sangat startegis yaitu berada di jalur lintas sumatera.

Horas…Horas….Horas….

Sumber http://hasudungansimorangkir.wordpress.com

Asal Usul Tarutung

Merupakan pusat pemerintahan di Kabupaten Tapanuli Utara,dimana Tarutung disamping menjadi salah satu kecamatan di Kabupaten Tapanuli Utara tetapi juga sebagai ibukota dari Kabupaten Tapanuli Utara.


sungai sigeaon membelah tarutungDi tengah-tengah Kota Tarutung terdapat sebuah sungai sigeaon (Aek Sigeaon) yang membelah 2 kota Tarutung.Di tanggul (bronjong) sungai ini kita dapat menemukan kedai-kedai kecil yang menjajakan makanan yang beraneka ragam.Tempat ini juga sering dijadikan menjadi tempat nongkrong/berkumpul anak-anak muda tarutung.
Dari bronjong ini juga kita dapat menikmati pemandangan alam ke dolok siatas barita dan dolok martimbang,jika di dolok siatas barita kita akan melihat Salib Kasih maka di dolok martimbang kita akan melihat sebuah pemancar telivisi yaitu pemancar TVRI.

Di Tarutung kita juga dapat menemui sebuah gedung kesenian (Sopo Partungkoan) bentuknya seperti rumah adat batak.Sopo Partungkoan pernah mengalami pemugaran secara total akibat dari kebakaran yang sangat mengejutkan masyarakat Tarutung.

Sopo partungkoanSopo partungkoan ini diapit 2 gedung pemerintahaan,di kanan sopo partungkoan ini terdapat Gedung DPRD Taput dan di kiri Gedung Badan Kepegawaian.

Di depan Sopo partungkoan kita dapat menemukan sebuah sumur yang konon ceritanya di sumur inilah tempat pemandian Raja Sisingamangaraja XII.
Dan tidak jauh dari Sopo Partungkoan ini terdapat sebuah Pohon Durian (Tarutung) yang diyakini sebagai asal mula Rura Silindung berubah nama menjadi Tarutung.Tapi sangat disayangkan sekali,pohon durian yang sudah ratusan tahun ini tidak pernah mengalami perawatan dari pemerintah,pohon ini hanya dijadikan tempat orang-orang yang sedang kebelet saja,sampai-sampai baunya sangat menyengat sekali.Padahal tidak jauh dari Pohon durian ini,kediaman Bupati Tapanuli Utara sudah dapat kita temukan.

tugu tarutungDisaat memasuki area dari kota Tarutung,kita akan menjumpai sebuah tugu perjuangan 1945.Tugu ini menampilkan patung seorang ibu-ibu yang sedang membawa bakul dan membawa putranya serta seorang pejuang yang memegang bambu runcing dan ikat kepala merah putih.Di tugu ini juga terdapat beberapa ukir-ukiran yang menceritakan perjuangan masyarakat dalam memerangi penjajahan Belanda.

Daerah yang pertama sekali kita dapatin adalah Naheong,di daerah ini juga kita dapat menemukan RSU Swadana Tarutung,satu-satunya Rumah Sakit yang ada di kota ini.

rsu tarutung

Naheong merupakan jalan masuk ke desa siualuompu,suatu desa yang lumayan banyak menghasilkan bibit-bibit pemain bola muda di kota tarutung.Di desa ini juga kita dapat menemukan salah satu pengrajin kacang sihobuk bermarga manalu.

Menyusuri kota Tarutung tidaklah ruwet dan capek,karena kita langsung berada di jl.Sisingamangaraja yang merupakan salah satu jalan besar yang ada di Tarutung.Di Jl.Sisingamangaraja ini kita dapat menemukan toko-toko buka,kantor pos tapanuli utara,studio-studio photo,dan tentunya gedung DPRD dan Gedung Kesenian (Sopo Partungkoan),sampai kita tiba di persimpangan 4 ditandai dengan Tugu Jam yang bermotif dengan rumah batak.

simpang 4 tarutung

Di persimpangan ini juga sangat banyak anak-anak sekolah nongkrong sepulang sekolah sekalian untuk menunggu angkot Aek mual dan Silindung baik mereka yang mau pulang ke Sipoholon,parbubu,hutabarat dll.

Selain mempunyai salib kasih sebagai objek wisata,tarutung juga memiliki sebuah lokasi pemandian yang tiada duanya yaitu Air Soda atau lebih dikenal dengan Aek Rara yang terletak di desa Parbubu.

Pemandian ini memang sangat asing,rasa airnya memang soda pekat yang bila kita menelan airnya akan terasa sakit di hidung dan pedih di mata.Di dalam kolam pemandian ini apabila sedang mandi orang-orang tidak boleh mengucapkan kata-kata kotor karena itu merupakan hal yang sangat tabu.

Dengan hamparan sawah,alam yang sejuk,udara yang segar dan pemandangan yang sangat indah ke dolok siatas barita,kita juga dapat melihat salib kasih dari lokasi pemandian ini.

aek rara alias air sodaLokasi pemandian ini sangat banyak dikunjungi terutama di hari libur,baik itu masyarakat yang tinggal di daerah itu sendiri dan juga orang-orang yang sengaja datang untuk menikmati pemandian air soda dari daerah-daerah lain.Rasanya tidak akan klop datang ke tarutung kalau tidak mandi di aek rara maupun air soda ini.

Rumah-rumah makan khas batak yang menyajikan saksang,panggang,dali ni horbo,arsik dan masih banyak lagi makanan-makanan khas batak yang dapat kita nikmati dengan selera tinggi yang belum tentu dapat kita nikmati di daerah-daerah lain.

Kain khas yang dapat kita temukan di tarutung adalah ulos batak.Ulos batak di kota tarutung masih dikerjakan dengan tenun tangan.Masyarakat tarutung masih lebih memilih menggunakan alat tradisional dalam melakukan pekerjaannya.Namun sangat disayangkan karena beberapa jenis dari ulos batak sudah mulai punah atau tidak di tenun lagi karena ulos tersebut tidak lagi laku jika dijual.

Kacang garing sihobuk merupakan salah satu ciri khas dari kota tarutung yang dapat kita jadikan sebagai oleh-oleh.Jangan pernah katakan kepada orang-orang kalau anda baru tiba atau baru melakukan perjalan dari kota tarutung jika anda tidak membawa kacang sihobuk,karena teman anda kurang mempercayai cerita itu.Para perantau dari kota tarutung juga akan sangat malu jika pulang ke perantauannya tanpa membawa kacang sihobuk.

Kita tidak perlu mengeluarkan uang yang banyak untuk membeli kacang sihobuk,kacang ini tersedia dengan berbagai ukuran yang harganya masih dapat dijangkau masyarakat ekonomi menengah kebawah.

Jangan pulak lupa untuk menyisakan waktu,untuk menikmati pemandian air panas (Aek Rangat) di Sipoholon maupun di Hutabarat.Seperti pemandian air soda,pemandian air panas Sipoholon dan Hutabarat juga mempunyai daya tarik yang istimewa.

Tapi sangat disayangkan sekali,Pemkab Taput tidak memberdayakannya semaksimal mungkin.Kalau menurut saya pemandian ini dapat terkenal bukan karena promosi dari Pemkab Taput tetapi karena lokasi pemandian air panas ini,terutama pemandian air panas Sipoholon memiliki lokasi yang sangat startegis yaitu berada di jalur lintas sumatera.

Horas…Horas….Horas….
 
Support : Facebook
Copyright © 2011. Tarutung Community - All Rights Reserved
Published by Parhuta-huta
Proudly powered by Blogger